Sabtu, 02 Agustus 2008

malulah kalian

ku pagi-pagi sekali bersiap ke balai kota
kulihat anak-anak berlarian riang
kulihat ibu tersenyum pada anaknya
sang bapak membeli martabak dengan hati berbunga
bangungan indah nan megah itu dipenuhi orang bahagia
tapi kulihat di sisi lain,
di balik warna-warni bunga taman,
di balik hijaunya dedaunan,
di balik pedagang balon yang menghias suasana hati
ku mekihat seorang nenek sebatang kara
hidup miskin, perutnya yang lapar tak pernah menghapus senyumnya
oh sungguh tiada yang peduli malulah kalian!!!
yang selalu di manja,di sayang masih di pedulikan orang tua kadang masih saja tidak bersyukur setidaknya kau turuti apa perintahNya dan jauhi laranganNya.

Jumat, 01 Agustus 2008

maaf



ku lihat kau menjual daganganmu dengan mengayuh sepedamu
kroet-kroet begitu bunyinya
di bawah terik mentari kau mengusap keringatmu
melihat anakmu kau tambah bersemangat
wajah lapar dan laesu ada padamu
sebelumnya kau menjagaku selama sembilan bulan
tanpa letih dan lesu kau merawatku
perjuanganmu berarti bagiku
kau sabar melihat tingkahku
oh ibu terimakasih dan maafkan aku
yang telah mengecewakanmu
tak menurt padamu
telah menyakiti hatimu,memancing marahmu,
maafkan aku


kenangan indah

Dulu ku selalu mendekatiMu
Ku selalu mengucap namaMu
Ku selalu memuji keindahanMu
Ku selalu ingat padaMu
Kau pun mencintaiku karnaku merasakan cinta agungMu
Tapi ku kini kecewa pada diriku sendiri ku jauh padaMu
Dan Kaupun menjauh dariku ku merasa sendiri sekarang
Karna Kaulah sempurna bagiku
Kau tuhanku Kaulah Allah